Diadukan ke polisi buntut unggahan videonya, TikToker Mia Earliana menjalani proses pemeriksaan di Mapolda NTB, Jumat (7/10/2022). Pemeriksaan perdana ini terkait kasusITE pada video unggahan MiaEarliana soal catcallingdiGiliTrawangan. Mengenakan setelan hitam dengan kacamata hitam di kepala mantan pramugari ini kemudian menjalani pemeriksaan sejak pukul 09.00 Wita di ruang Subdit V Siber Ditreskrimsus Polda NTB.
Mia Earliana yang usai diperiksa hingga pukul 11.00 Wita ini meninggalkan ruang pemeriksaan didampingi pengacaranya, Rohadi Wijaya. "Hanya pemeriksaan klarifikasi kasus ini saja. Belum pendalaman di video Catcalling," jelas Rohadi. Rohadi menjelaskan kliennya mengakui mendapat perlakuan pelecehan verbal berupa catcalling saat berlibur di Gili Trawangan, Lombok Utara September lalu.
Rohadi enggan menjelaskan perihal sentuhan yang dijelaskan Mia Earliana dalam unggahan video TikTok nya. "Silahkan ditanyakan pada kepolisian saja kalau itu," Kata Rohadi. Mia Earliana mencari jalan damai agar kasus ini tidak berlarut larut sehingga menyampaikan permohonan maafnya lewat video klarifikasi di TikTok.
"Namanya orang sudah minta maaf, seharusnya jangan diperpanjang lagi," tegas Rohadi. Kabid Humas PoldaNTB Kombes Pol Artanto mengonfirmasi pemeriksaan MiaEarliana ini. Namun dia masih menunggu laporan dari penyidik SubditVSiberDitreskrimsusPoldaNTB.
Artanto menyebut akan mempertemukan MiaEarliana dengan pelapor mengenai peluang penyelesaian kasus melalui restorative justice. Mia Earlina sebelumnya resmi dilaporkan ke polisi atas tuduhan ujaran kebencian terhadap warga Kabupaten Lombok Utara. Unggahan Mia sempat viral karena curhatannya dia yang mendapat catcalling atau pelecehan verbal di jalan ketika berwisata ke Gili Trawangan menimbulkan reaksi masyarakat.
Koalisi Advokat Peduli Lombok Utara sudah resmi melaporkan Mia Earlina ke polisi atas dugaan ujaran kebencian dan informasi palsu. "Kami melaporkan atau mengadukan dugaan tindak pidana perbuatan tidak menyenangkan dan atau berita bohong yang menyebabkan kegaduhan yang dilakukan melalui media sosial (medsos) oleh akun Tik tok @Mia Earliana," ujar Marianto, pada Selasa (20/9/2022). Laporan ini diserahkan Senin (19/9/2022) ke Ditreskrimsus PoldaNTB dengan Tanda Bukti Laporan Pengaduan Nomor TBLP/40/IX/2022/DitReskrimsus.
Laporan ini terkait dugaan pelanggaran seperti disebut dalam pasal 27 ayat (3) Jo pasal 45 ayat (3) UU RI No 19 tahun 2016 perubahan atas UU RI No 11 tahun 2008 tentang Informasi dan transaksi Elektronik (ITE). Artis TikTok MiaEarliana kembali bersuara mengenai pengalamanya berkunjung ke Gili Trawangan, Lombok Utara. Mia Earliana menyebut video itu merupakan kronologi dirinya menjadi korban catcallingdiGiliTrawangan.
"Sebelumnya aku mau minta maaf ke masyarakat Lombok dan pemerintah setempat. "Maksud aku kemarin bukan mau menjelek jelekkan pulau gili trawangan hanya ingin menyampiakan tindakan oknum tidak bertanggung jawab yang menyebabkan nama Gili Trawangan tercemar gara gara tingkah dan perilakunya." "Videonya ini bukan aku delete tapi aku private karena ada beberapa pihak yang hubungi aku."
"Pemda juga sudah bertindak dan usut tuntas kejadian yang aku alami. "Aku private karena ini aku tidak mau berlarut larut sementara pemerintah sana sudah bertindak." "Mereka sudah mulai fokus memperbaiki apa yang harus diperbaiki untuk menjaga Gili trawangan."
"Aku tidak menjelekkan, aku hanya speak up apa yang aku alami ketika aku berada di sana, begitu." "Untuk nama villa nya aku gak bisa spill karena ada undang undang ITE dan aku hanya akan sebut villa nya kalau diperlukan investasi lebih lanjut dan tidak di publik." "Agar mereka tindak villa itu bukti bukti ada di aku semua ada, bookingan dan segala macamnya."
"Aku berterima kasih untuk yang menghubungi aku secara baik baik dan tidak menjudge dari satu sisi." "Terima kasih juga pada Pemerintah Lombok yang cepat dan tanggap langsung mengusut tuntas kejadian ini sehingga ke depan tidak terulang kembali dan turis lokal perempuan menjadi lebih nyaman ketika liburan pulau ke Gili Trawangan. "Aku mohon maaf ke pihak pihak yang merasa tersinggung dengan video aku sebelumnya. Karena di sini aku hanya ingin bercerita jujur tentang apa yang aku alami kemarin saat liburan ke sana."
"Semoga bisa lebih berlapang dada dan menerima video aku sebagai pembelajaran untuk ke depannya agar pariwisata menjadi lebih baik."